Bendungan Meninting Molor, Reni Astuti: Cuaca Bukan Kambing Hitam

22-02-2025 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti, saat mengikuti agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Bendungan Meninting, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/2/2025). Foto: Saum/vel

PARLEMENTARIA, Lombok Barat - Keterlambatan pembangunan Bendungan Meninting di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi sorotan utama dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI. Proyek Strategis Nasional (PSN) yang seharusnya rampung pada Desember 2024 lalu, kini malah terancam mundur lebih lama. Pihak pelaksana menyalahkan cuaca sebagai penyebab utama, namun Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti menilai alasan itu tidak cukup kuat.

 

Ia menegaskan bahwa seharusnya perencanaan proyek sudah mempertimbangkan faktor cuaca. “Kita punya data BMKG yang bisa memprediksi pola cuaca jauh-jauh hari. Jika proyek sebesar ini masih terkendala cuaca, berarti ada masalah dalam perencanaan dan pengawasan,” ungkap Reni saat mengikuti agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Bendungan Meninting, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/2/2025).

 

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa keterlambatan ini bukan sekadar urusan teknis, tetapi berdampak langsung pada masyarakat. “Air untuk irigasi terlambat tersedia, potensi energi listrik tertunda, hingga risiko banjir yang masih mengancam warga sekitar. Infrastruktur harusnya solusi, bukan sumber masalah baru,” imbuhnya

 

Tidak hanya itu saja, ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) untuk lebih ketat dalam menegakkan disiplin proyek. “Kontraktor harus bertanggung jawab penuh. Jangan sampai keterlambatan ini menjadi kebiasaan yang dianggap wajar,” ungkapnya itu.

 

Menutup pernyataannya, Reni menekankan proyek infrastruktur di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) harus memiliki target 'zero' keterlambatan. “Pengawasan harus lebih ketat, dan semua harus direncanakan dengan matang. Jangan sampai masyarakat yang dirugikan akibat perencanaan yang kurang baik,” pungkas Politisi Fraksi PKS itu. (um/rdn)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...